Metode “Harga
Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka
hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan
(revenue) oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi atas pemilikan modal hanya
timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual.
Metode “harga
perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap jumlahnya,
kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang
dimiliki, karena “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan.
Pada metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba
yang diperoleh perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai
deviden. Pada metode harga perolehan deviden yang dibagikan oleh perusahaan
anak, dicatat debit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan
kredit “Penghasilan Deviden”
Ciri-ciri Metode Cost:
1. L/R yang diperoleh
perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan
2. Eliminasi saldo Modal, Agio,
LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi neraca
3. Hak Minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir
setelah transaksi dikertas kerja konsolidasi
Di dalam
neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap
investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau
pada metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan
posisi keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam
rekening investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku
perusahaan induk yang berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan
hasil usaha yang berbeda-beda dalam laporan keuangan individual perusahaan
induk. Sehingga dalam menginterpretasikan laporan keuangan tersebut sangat
dipengarui oleh metode pencatatan yang dipakai, khususnya terhadap informasi
yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Oleh sebab itu
agar tidak menimbulkan interpretasi yang bertentangan dalam laporan keuangan
individualnya harus dinyatakan secara jelas (footnote atau catatan tersendiri )
tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan pemilikan saham
perusahaan anak.
Bila memakai
metode harga perolehan, maka perubahan-perubahan netto di dalam hak-hak
pemegang saham yang berasal dari ( pembagian) laba perusahaan anak sejak posisi
control dicapai harus disajikan secara terpisah didalam neraca. Jika sebagian
dari perubahan netto iu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan,
maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba ( Perusahaan Induk ).
Jika memakai
metode equity, maka laporan keuangan harus menyatakan tentang metode pencatatan
itu, harus dijelaskan juga mengenai harga perolehannya serta menghasilkan
deviden yang telah diterima dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham
perusahaan anak. Semua itu diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan
yang diperoleh oleh perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian
deviden.
Perbedaan antara metode
equity dengan metode harga perolehan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Keterangan
|
Metode Equity
|
Metode Harga Perolehan
|
Rekening Investasi
Saham Perusahaan anak
Bagian laba yang
diperoleh
Laporan Laba – Rugi
|
Berubah – ubah sesuai
perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan
anak
Dicatat dalam laporan
keuangan (neraca) yang
dikonsolidasi
Tidak mencantumkan
“pendapatan atau kerugian” atas investasi
saham,
|
Jumlahnya selalu tetap
kecuali ada penjualan atau pembelian tambahan atas saham yang dimiliki
Tidak hanya diakui pada
laporan keuangan (neraca)
Bagian deviden dicatat
debit pada rekening piutang deviden (kas), dengan
rekening “penghasilan
deviden” pada sisi kredit
|
Prosedur Pencatatan Metode Harga Pokok (Cost Method)
Metode harga
pokok didasarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi pada perusahaan
anak harus sama dengan akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam surat berharga.
Sebagai landasan metode ini, perusahaan anak dan induk diperlakukan sebagai dua
perusahaan yang berbeda, penerimaan deviden atas pemilikan saham diakui sebagai
penghasilan/laba/rugi investasi baru diakui setelah surat berharga yang
dimiliki terjual. Walaupun antara perusahaan anak dan induk secara yuridis merupakan
satu kesatuan ekonomi, akan tetapi dari sudut akuntansi untuk keduanya dianggap
mempunyai kesatuan usaha yang terpisah. Dalam metode ini investasi dalam
perusahaan anak selalu menggambarkan original cost atau cost semula karena
rugi/laba maupun amortisasi dari good will perusahaan anak tidak mempengaruhi
perusahaan induk pada rekening investasi anak, kecuali bila perusahaan anak mengumumkan
dan membagikan deviden, maka perusahaan perlu mencatat.
Hal-hal yang berhubungan
dengan Cost Method :
-
Pendapatan yang diakui adalah dividen yang diterima dari
perusahaan anak, sedangkan pada Equity Method pendapatan diakui adalah bagian
laba dari perusahaan anak dan dividen yang diterima akan mengurangi investasi
dalam perusahaan anak.
-
Penyusunan neraca konsolidasi baik berdasarkan Equity Method
maupun Cost Method akan menghasilkan neraca konsolidasi yang sama.
- Eliminasi Equity Method = Cost Method,
kecuali :
a.Amortisasi Goodwill dicatat dengan mengeliminasi goodwill yang diamortisasi
dengan rekening Retained Earning perusahaan induk.
b.Eliminasi untuk Retained Earning anak yang dihitung dari original
Retained Earning anak. Selisih Retained Earning anak sekarang dengan Retained
Earning original anak merupakan Retained Earning anak yang akan dielimansi ke
dalam Retained Earning induk sebesar presentasi pemilikan saham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar