Rabu, 23 April 2014

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI MENURUT HARGA PEROLEHAN DAN PROSEDUR PENCATATAN HARGA POKOK

Metode “Harga Perolehan” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi atas pemilikan modal hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual.

Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karena “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Pada metode harga perolehan deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat debit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”

Ciri-ciri Metode Cost:
1. L/R yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan
2. Eliminasi saldo Modal, Agio,  LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi neraca
3. Hak Minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi dikertas kerja konsolidasi

Di dalam neraca konsolidasi, tidak ada perbedaan antara metode pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak baik pada metode harga perolehan atau pada metode equity. Kedua metode tersebut menghasilkan neraca yang menunjukkan posisi keuangan yang sama, tapi kedua metode tersebut menghasilkan saldo dalam rekening investasi saham dan rekening laba yang ditahan pada buku-buku perusahaan induk yang berlainan. Hal ini mengakibatkan posisi keuangan dan hasil usaha yang berbeda-beda dalam laporan keuangan individual perusahaan induk. Sehingga dalam menginterpretasikan laporan keuangan tersebut sangat dipengarui oleh metode pencatatan yang dipakai, khususnya terhadap informasi yang berhubungan dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Oleh sebab itu agar tidak menimbulkan interpretasi yang bertentangan dalam laporan keuangan individualnya harus dinyatakan secara jelas (footnote atau catatan tersendiri ) tentang metode pencatatan yang dipakai dalam hubungannya dengan pemilikan saham perusahaan anak.
Bila memakai metode harga perolehan, maka perubahan-perubahan netto di dalam hak-hak pemegang saham yang berasal dari ( pembagian) laba perusahaan anak sejak posisi control dicapai harus disajikan secara terpisah didalam neraca. Jika sebagian dari perubahan netto iu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan Rugi Laba ( Perusahaan Induk ).
Jika memakai metode equity, maka laporan keuangan harus menyatakan tentang metode pencatatan itu, harus dijelaskan juga mengenai harga perolehannya serta menghasilkan deviden yang telah diterima dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak. Semua itu diperlukan agar diketahui besarnya bagian keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan anak yang telah direalisasikan melalui pembagian deviden.

Perbedaan antara metode equity dengan metode harga perolehan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Keterangan
Metode Equity
Metode Harga Perolehan
Rekening Investasi
Saham Perusahaan anak


Bagian laba yang
 diperoleh

Laporan Laba – Rugi
Berubah – ubah sesuai
 perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak

Dicatat dalam laporan
keuangan (neraca) yang
 dikonsolidasi
Tidak mencantumkan
 “pendapatan atau kerugian” atas investasi saham,
Jumlahnya selalu tetap kecuali ada penjualan atau pembelian tambahan atas saham yang dimiliki
Tidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca)

Bagian deviden dicatat debit pada rekening piutang deviden (kas), dengan
 rekening “penghasilan
 deviden” pada sisi kredit

Prosedur Pencatatan Metode Harga Pokok (Cost Method)

Metode harga pokok didasarkan pada teori bahwa akuntansi untuk suatu investasi pada perusahaan anak harus sama dengan akuntansi untuk investasi jangka panjang dalam surat berharga. Sebagai landasan metode ini, perusahaan anak dan induk diperlakukan sebagai dua perusahaan yang berbeda, penerimaan deviden atas pemilikan saham diakui sebagai penghasilan/laba/rugi investasi baru diakui setelah surat berharga yang dimiliki terjual. Walaupun antara perusahaan anak dan induk secara yuridis merupakan satu kesatuan ekonomi, akan tetapi dari sudut akuntansi untuk keduanya dianggap mempunyai kesatuan usaha yang terpisah. Dalam metode ini investasi dalam perusahaan anak selalu menggambarkan original cost atau cost semula karena rugi/laba maupun amortisasi dari good will perusahaan anak tidak mempengaruhi perusahaan induk pada rekening investasi anak, kecuali bila perusahaan anak mengumumkan dan membagikan deviden, maka perusahaan perlu mencatat.

Hal-hal yang berhubungan dengan Cost Method :
-          Pendapatan yang diakui adalah dividen yang diterima dari perusahaan anak, sedangkan pada Equity Method pendapatan diakui adalah bagian laba dari perusahaan anak dan dividen yang diterima akan mengurangi investasi dalam perusahaan anak.
-          Penyusunan neraca konsolidasi baik berdasarkan Equity Method maupun Cost Method akan menghasilkan neraca konsolidasi yang sama.
-     Eliminasi Equity Method = Cost Method, kecuali :
a.Amortisasi Goodwill dicatat dengan mengeliminasi goodwill yang diamortisasi dengan rekening Retained Earning perusahaan induk.

b.Eliminasi untuk Retained Earning anak yang dihitung dari original Retained Earning anak. Selisih Retained Earning anak sekarang dengan Retained Earning original anak merupakan Retained Earning anak yang akan dielimansi ke dalam Retained Earning induk sebesar presentasi pemilikan saham

Selasa, 15 April 2014

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT EQUITY DAN PROSEDUR AKUNTANSI MENURUT METODE EQUITY

1. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi Menurut Equity
Laporan Keuangan Menurut Equity adalah penyusunan laporan keuangan dengan memandanginvestasiperusahaan indukterhadapperusahaan anaksebagaisuatupenyertaan modal,sehinggajikaaktiva bersih perusahaan anakberubahkarenakegiatanoperasionalnya, maka secaraotomatisakanmenyebabkanperubahanpadanilaiinvestasi perusahaaninduk.
Pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity, didasarkan pada suatu anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya.
Alasanditerapkannyametodeequityjugadidasarkanpadasuatufaktabahwaperusahaan indukdanperusahaan anakmerupakanbagiandari suatukegiatanusaha, maka perubahan-perubahan yang terjadi didalam perubahan modal pada perusahaan anak harus diakui dan dicatat oleh perusahaan induk, dikarenakan untuk dapat mengikuti, melaporkan dan mengetahui perkembangan laporan keuangan secara lengkap.
Nilaiinvestasiperusahaan indukterhadapperusahaan anakakanmeningkatjikaperusahaan anakmemperolehLabadanakanmenurunatauberkurangnyanilainyajika perusahaan anakmenderitaRugi.
Meskipunlaporankeuangankonsolidasidenganhasilpenerapanmetodeekuitasininantinyaakansamadenganpenerapanmetodecostnamunlembarkerjakonsolidasibesertajurnaluntukpenyesuaiandaneliminasiakanberbeda.Dan tetapharusmemperhatikanpengaruhperubahan modalperusahaan anakterhadaphakpemilikanperusahaan induk.

-          Adapunbeberapaperkiraan (account) yang perludiperhatikandalamlaporankeuangankonsolidasimenurut equity antara lain :

1.      PerkiraanInvestasiSahamdalamperusahaan anak
Yangakanberubahjumlahnyaapabilaperusahaan anakmelaporkanadanyalaba rugiataupembagiandeviden.


2.      PerkiraanKas ”
Akanberubahjumlahnyaapabilaperusahaan indukmenerimapembagiandividenataupembeliansahammilikperusahaan anak.

3.      PerkiraanPiutangdevidenperusahaan anak
Yang timbulkarenaperusahaanmengumumkandividennamunbelumdibayar.Perkiraaniniharusdihapuskanapabilatelahdibayartunai.

4.      Perkiraan“  Laba yang ditahanperusahaan induk  “
Akanberubahjumlahnyaapabilaperusahaan anakmelaporkanadanya Rugi/Laba.Selainituakanberubahjugakarenaadanya Rugi/Laba milikperusahaan induk itusendiri.

5.      PerkiraanLaba yangditahanperusahaan anak  “
Akan berubahjumlahnyaapabilaada Rugi/Laba pada saat pembagiandividenpadaperusahaan anak itusendiri.

Perkiraan-perkiraan yang dijelaskandiatas,  dalamsuatukertaskerja ( worksheet) penyusunanlaporankeuangankonsolidasiharussudahmenunjukansaldoakhirpadalaporankeuangankonsolidasi, yang artinyasudahdiperhitungkanapabilaterjadiperubahan-perubahan.


2.      ProsedurAkuntansiMenurutMetodeEquity

Dalampenerapanakuntansipastiadasuatuprosedur-prosedur yang harusdilakukanterlebihdahulu.
Beberapa hal dalampenerapanprosedurakuntansimenurutmetodeequity, yaitu :
        Metodeequitypadadasarnyasejalandenganpendekatanakuntansi yang digunakanpadapenyiapanlaporankeuangankonsolidasi. Perusahaan indukdan investee yang dikendalikandiperlakukansebagaibagiandarisatukesatuan yang terpadu.
        Meskipundarisegihukumperusahaanindukdibedakandariperusahaananak, namunakuntansinyadidasarkanpadahubunganekonomi di antarakeduanya.
        Penggunaanmetode equity membutuhkanprosedurakuntansi.
Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan investasi menggunakan metode equity, yaitu :
·         Rugi dan Laba bersih perusahaan
OlehkarenaRugi/Labaperusahaananakdapatmerubahkekayaandalamlaba yang ditahanperusahaananakmakasesuaidenganpengertiannyamakasetiapperusahananakmendapatkanrugi/labamakaperusahaanindukakanmengakuidanmencatatnyasebagaiberikut :
§  JikaLaba makaperusahaanindukakanmencatat rekening debit “InvestasiSahamPada Perusahaan Anak”denganrekeningkreditLaba Yang Ditahan (LYD).
§  Jikarugi maka perusahaanindukakanmengkreditrekening“InvestasiSahamPada Perusahaan Anak”danmendebetrekening“Laba Yang Ditahan (LYD)”

·         Dividenyang dibagikan oleh perusahaan

Dari sisiperusahaananakpembagianDevidenakanmengurangisaldoLaba Yang Ditahan, sedangkanpadaperusahaanindukdenganpembagiandevideniniakanmendapatperubahanbentukdarikekayaan yang semulaberupahakataslabaperusahaananak (InvetasiSaham Perusahaan Anak) kedalambentukkekayaan yang lain (Kas/PiutangDeviden).

MODIFIKASI DALAM METODE EQUITY DAN PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI

MODIFIKASI DALAM METODE EQUITY DAN      PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI

MODIFIKASI DALAM METODE EQUITY

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI
Dalam hal pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak, selalu diadakan penyesuaian terhadap adanya perubahan (perkembangan) yang terjadi dalam perusahaan anak, sehingga rekening Investasi Saham senantiasa mengikuti perkembangan yang terjadi pada perusahaan anak maka prosedur pencatatan itu disebut Metode Equity. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan terhadap investasi saham pada perusahaan anak dengan menggunakan metode equity adalah :
  1. Rugi dan Laba bersih dari perusahaan anak
Keuntungan yang didapat dan rugi yang diderita berakibat terjadinya perubahan/perkembangan perusahaan anak, maka terhadap keuntungan yang diperoleh dan atau rugi yang diderita oleh perusahaan anak, harus diakui dan dicatat oleh perusahaan induk. Untuk keuntungan : Investasi Saham pada Perusahaan Anak (D), dan Pendapatan dari Perusahaan Anak (K). Rugi : Kerugian dari Perusahaan Anak (D), dan Investasi Saham pada Perusahaan Anak (K).
2.      Dividen yang dibagikan oleh Perusahaan Anak
Dilihat dari segi perusahaan anak, pembagian dividen ini akan berakibat kurangnya saldo Laba Yang Ditahan di satu pihak dan menaikkan jumlah hutang lancar (dalam hal pembayarnnya tidak dilakukan bersamaan dengan pengumuman pembagian dividen) atau mengurangi jumlah uang kas (dalam hal pembayarannya dilakukan tunai) di pihak yang lain. Dengan adanya pembagian dividen ini, perubahan yang terjadi pada perusahaan induk ialah perubahan bentuk kekayaan (aktiva) yang semula berupa hak atas laba pada perusahaaan anak (yang tercemin dalam rekening “Investasi Saham Perusahaan Anak”) ke dalam bentuk kekayaan (aktiva) yang lain (“Piutang Dividen” atau “Kas”).


Modifikasi Metode Equity
Di mana perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui pembagian deviden dari perusahaan anak sebagai realisasi dari/pencarian dari sebagian Investasi/Penanaman Modal pada perusahaan anak di sebut dengan metode yang konvensional. Dari segi ekonomis, laba yang didapat oleh perusahaan anak juga harus diakui dan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan induk. Prosedur yang merupakan suatu modifikasi tersebut disebut sebagai Prosedur Penilaian oleh karena pencatatan yang dipakai didasarkan atas penilaian.
Hutang Piutang Antar Perusahaan Afiliasi
Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan hak-hak dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi atau sebaliknya kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan lain yang berafiliasi tersebut.saldo rekening-rekening timbal balik yang timbul dapat berasal dari transaksi-transaksi penjualan, pemberian uang muka/piutang di antara perusahaan afiliasi, pengumuman/pembagian dividen oleh perusahaan anak dll. Saldo rekening-rekening timbal balik tersebut, harus dieliminassi dalam neraca konsolidasi.
Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan
Dari sebagai satu kesatuan usaha bagi perusahaan-peusahaan yang berafiliasi, dengan didiskontokannya wesel tersebut berarti timbulnya kewajiban untuk membayar wesel tersebut pada saat jatuh tempo kepada pihak di luar perusahaan afiliasi. Oleh sebab itu proses penyusunan Neraca Konsolidasi mengikuti ketentuan sbb:
  1. Menghapuskan rekening-rekening Wesel Bayar pada perusahaan afiliasi
  2. Menghapuskan rekening Wesel Tagih Yang Didiskontokan dengan rekening lawan “Wesel Bayar” yang berarti timbulnya kewajiban pada pihak luar.


Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi
  1. Tidak dipercayanya oleh salah satu pihak dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan tertentu.
  2. Adanya pos-pos yang masih dalam proses, sehingga suatu informasi telah dicatat oleh satu pihak akan tetapi belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan faktor waktu.
Sebagai contoh, pada akhir periode perusahaan anak telah mengumumkan adanya pembagian deviden dan dilaporkan di dalam neracanya sebagai “Hutang Deviden”. Jika neraca perusahaan induk pada akhir periode yang sama tidak melaporkan adanya “Piutang Deviden” atas bagian devidennya pada perusaahaan anak berarti bahawa neraca perusahaan induk tersebut belum lengkap. Dalam hal penyesuaian cukup dilakukan dalanm “Daftar Lajur Penyesuaian Neraca Konsolidasi”. Hal ini disebabkan informasi tersebut pada akhirnya nanti akan dicatat dan dilaporkan pula pada buku-buku perusahaan bersangkutan apabila informasi itu sudah sampai kepadanya.
Masalah Selisih Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham
Pada metode ini eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham-saham perusahaan anak (dimana jumlahnya selalu berubah-ubah), didasarkan atas posisi terakhir hak-hak para pemegang saham perusahaan anak (yang jumlahnya juga selalu berubah-ubah). Selisih antara hak-hak pemegang saham yang dieliminasi dengan saldo debit rekening “Investasi Saham Perusahaan Anak” merupakan “Selisih Lebih atau Selisih Kurang Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham.






PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI

Laporan Neraca Konsolidasi
                    Salah satu kewajiban dari perusahaan induk adalah membuat laporan keuangan gabungan antara perusahaan anak dan perusahaan induk. Neraca konsolidasi yaitu neraca yang menggambarkan aktiva dan pasiva bersih secara keseluruhan dari induk perusahaah beserta anak perusahaan.

Definisi Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi dari sebuah grup perusahaan, terdiri dari induk perusahaan dan satu atau lebih anak perusahaan yang seolah-olah sebagai satu perusahaan.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
1.      Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
2.      Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak) perusahaan
3.      Kepentingan informasi pihak luar





Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Disamping memiliki manfaat, Laporan Keuangan Konsolidasi juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya:
1.      Kinerja keuangan anggota perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi
2.      Rasio keuangan tidak mencerminkan rasio keuangan perusahaan
3.      Ketidaktepatan penyusunan rekening akuntansi seluruh perusahaan
4.      Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan perusahaan individu

Gambaran Umum Proses Konsolidasi

Secara umum, prosedur dan proses pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi diawali dengan penggabungan dengan cara menambahkan secara bersama-sama Laporan Keuangan yang terpisah yang terdiri dari dua entitas atau lebih. Kemudian, dilakukan penyesuaian dan eliminasi terhadap transaksi yang terjadi di dalam satu grup. Proses pembuatan Laporan Keuangan Konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.



Selasa, 08 April 2014


Laporan Keuangan Konsolidasi, Teknik & Prosedur Konsolidasi



A.  Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.

1.    Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu :
agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

2.    Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Ø  Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.
Ø  Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi.

Perlu disadari, disamping memberi manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang tidak baik, antara lain :
Ø  Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.
Ø  Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
Ø  Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan.
Ø  Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang.
Ø  Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.

3.    Sifat-sifat Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi
a.       Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang tersendiri, yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak dilakukan.
b.       Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban masing-masing perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk; pos-pos silang yang tidak mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha bersangkutan dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus dihapuskan.
c.       Neraca perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasi, dan neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang dipegang oleh perusahaan induk sebagai modal saham

4.    Masalah-masalah Umum yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Ada beberapa masalah umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunanneraca konsolidasi. Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
a.        Periode di mana laporan / neraca konsolidasi tersebut disusun.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidsi sesaat setelah terjadi pemilikan saham-saham, berbeda dengan neraca konsolidasi yang disusun satu tahun (periode) kemudian berhubung telah terjadinya perubahan-perubahan di dalam pos-pos neraca.

b.       Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan (pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.
Misalnya : penyusunan neraca knsolidasi di mana saham-saham dibeli dengan harga di atas nilai bukunya berbeda dengan penyusunan neraca konsoidasi apabila saham-saham diperoleh dengan harga yang sama dan kurang dari nilai bukunya.

5.    Gambaran Umum Proses Konsolidasi
Secara umum prosedur dan proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan terpisah (dari dua entity atau lebih) digabungkan atau ditambahkan bersama-sama, setelah beberapa penyesuaian dan eliminasi, untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi. Penyesuaian dan eliminasi tersebut terkait dengan transaksi dan kepemilkan antar perusahaan. Proses pembuatan laporan keuangan konsolidasi akan menjadi masalah apabila kepemilikan terhadap perusahaan anak kurang dari 100%.

B.   Teknik dan Prosedur Konsdolidasi

Pada umumnya proses konsolidasi dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan perusahaan induk untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak.
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsur-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci lagi, yaitu :
1)   Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Reciprocal Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.

2)   Menyusun Kertas Kerja (Worksheet).
Worksheet digunakan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan Prosedur penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan Individual atau Neraca Saldo Individual.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode yaitu :

a.    Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan. Data Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa  Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.

b.    Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.
Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan  metode biaya untuk investasi perusahaan anak mungkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini dikarenakan “akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak”. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

c.    Konsolidasi dengan Metode Biaya (Cost Method)
Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
1.    Susunan Ayat Jurnal Dalam Kertas Kerja
Dengan bertambahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan penyesuaian dan eliminasi pada kertas kerja dapat diperluas ke hal – hal berikut :
a.       Penyesuaian terhadap kesalahan san pengabaian dalam laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah.
b.       Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
c.       Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
d.       Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden perusahaan anak.
e.       Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak.
f.        Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku.
g.       Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar perusahaan, pendapatan serta beban, dan lain – lainnya)

Meski ada beberapa susunan lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup memadai. Dan diajnurkan untuk mempelajari dan menerapkannya selama mempelajari konsolidasi.
Hak minorotas yang direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak minoritas awal ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas. Demikian pula, laba investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban konsolidasi dan beban hak minoritas dari pendapatan konsolidasi.

2.    Menemukan Kesalahan
Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah bagian neraca konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam mengkonsolidasikan laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya dihitung kembali, setiap pos harus diperiksa untuk memastikan bahwa semua pos telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak minoritas dalam laporan laba rugi konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering terjadi karena pos – pos tersebut tidak tercantum pada laporan perusahaan yang terpisah. Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa dengan menjumlahkan kolom penyesuaian dan eliminasi.

3.    Laporan Arus Kas Konsolidasi
Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi, bukan dari laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah. Dengan sedikit pengecualian, penyusunan laporan arus kas konsolidasi melibatkan analisis dan prosedur yang sama seperti yang digunakan dalam menyususn laporan arus kas entitas yang terpisah. Neraca konsolidasi pada awal dan akhir tahun akan digunakan untuk menghitung perubahan yang terjadi selama tahun tersebut, yang harus dijelaskan dala laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan mengunakan konsep tunggal : kas dan ekuivalen kas. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) mengizinkan dua cara penyajian pelaopran arus kas bersih dari operasi. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih konsolidasi dan mencakup penyesuaian atas pos – pos yang tidak menghasilkan atau menggunakan kas untuk memperoleh arus kas bersih operasi. Sementara itu, metode langsung mengoffset kas yang diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas yang di bayarkan kepada pemasok, karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya untuk memperoleh kas bersih dari operasi.

4.    Membuat Neraca Lajur Konsolidasi
Secara vertikal, bagi neraca lajur tersebut menjadi tiga bagian yang terpisah untuk membuat tiga laporan keuangan yang kita inginkan : Laba Bersih, Laba Ditahan, Total Aktiva dan Total Ekuitas. Tidak ada jumlah yang dimasukan untuk pos-pos tersebut, karena dihitung atau dicatat langsung dari bagian neraca lajur sebelumnya.
Kertas Kerja dibuat untuk menghasilkan laporan keuangan yang berguna bagi entitas bisnis yang dikonsolidasikan. Tujuannya adalah membuat laporan keuangan konsolidasi yang berguna. Kertas kerja merupakan sarana untuk mengatur dan memanipulasi data. Laporan arus kas konsolidasi dapat disusun dari neracca dan laporan laba rugi konsolidasi.
Contoh Kasus :
Berikut ini Neraca PT. ABC dan PT. XYZ pada tanggal 31 Desember 1992
Dengan asumsi :
Pada tanggal 31 Desember 1992 PT. ABC membeli secara tunai 1.500 lembar saham beredar PT. XYZ dengan harga Rp 210.000. Nilai nominal saham PT. XYZ adalah Rp 100 per lembar.

Pertanyaan :
1.      Kertas kerja penyusunan neraca konsolidasi per 31 Desember 1992 !
2.      Neraca Konsolidasi PT. ABC dan perusahaan anak PT. XYZ per 31 Desember 1992 !

Jawaban :

























Daftar Pustaka :